Industri Perhotelan, Wisata, dan Agen Travel Musti Bersatu Wujudkan Cirebon Ramah Atau Moraturium

Opini - Indonesia News Portal, Menjamurnya hotel di Kota Cirebon menjadi kekhawatiran tersendiri, khususnya bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang perhotelan. Pasalnya, jumlah turis yang berkunjung ke kota Cirebon tidak sebanyak jumlah kamar hotel yang ada di Kota Cirebon.

Hal ini yang membuat kekhawatiran tersendiri bagi industri perhotelan dan pariwisata. Keberadaan hotel di Kota Cirebon yang semakin banyak menambah persaingan antar pelaku usaha hotel menjadi tidak "nyaman". Terlebih aset-budaya dan wisata di Kota Cirebon tidak sepenuhnya didukung oleh dunia perhotelan.

Titik spot wisata di beberapa lokasi bak mati suri seperti kuburan yang selalu ramai di kala hari perayaan. Belum terjalinnya hubungan yang erat antara pelaku usaha perhotelan, wisata, dan tour-travel menjadi salah satu penyebab pasang-surutnya dunia industri perhotelan.

Spot wisata di kota dan kabupaten Cirebon yang masih belum sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Cirebon masih menjadi masalah klasik. Persoalan lagi-lagi kembali ke anggaran, politik elit Legislatif dan Eksekutif masih berkutat di persoalan pencitraan program janji politik, belum berbaur dengan persoalan bagaimana membangun entitas bisnis yang berorientasi hijau.

Perlu diketahui, hingga saat ini Kota Cirebon memiliki luas lahan sekitar 38 kilometer persegi ini yang dipadati hotel dengan berbagai kelas. Namun banyaknya hotel ini tidak mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi beberapa aset wisata, budaya lokal yang tersebar di seluruh wilayah kota dan kabupaten Cirebon.

Sudah saatnya keberadaan hotel di Cirebon tidak melulu sibuk dengan penghasilannya, dan tidak melulu dengan sibuknya persaingan usaha. Namun sudah saatnya ikut berkontribusi dengan para elemen masyarakat yang ada di kabupaten dan kota Cirebon.